KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA
Kerangka Nilai – Nilai
dan Gaya Hidup
Menurut Arnold
Mitchell dari SRI
International baru – baru ini
mengembangkan suatu pembagian masyarakat amerika menjadi sembilan gaya hidup
berdasarkan pada analisis atas jawaban 2731 responden terhadap lebih dari 800
pertanyaan. Sembilan kelompok tersebut dikemukakan di bawah ini, dengan
perkiraan persentase penduduk dewasa di AS sekarang ini.
a.
Survivors (orang yang berjuang untuk hidup) 4% adalah
orang – orang yang kurang beruntung dan cenderung mengalami putus asa, dilanda
kemiskinan, menyendiri.
b.
Sustainers (penderita) 7% adalah orang – orang tak
beruntung yang bergulat untuk lepas dari kemiskinan.
c.
Belongers (orang yang ingin serasi dengan lingkungan) 33%
adalah orang yang konvensional, konservatif, merindukan masa lampau, tak berani
mencoba hal baru, dan lebih suka menyesuaikan diri daripada kelihatan menonjol.
d.
Emulators (Orang yang suka melebihi) 10% adalah orang –
orang yang ambisius, berusaha untuk meningkatkan status, mereka ingin menjadi
lebih besar.
e.
Achievers (orang berprestasi) 23% adalah para pemimpin
bangsa yang membuat sesuatu terjadi, bekerja sistematis, dan menikmati hidup
yang baik.
f.
“I am me” (kelompok yang memperhatikan dirinya sendiri)
5% adalah terdiri dari anak muda, hanya memikirkan dirinya sendiri, suka ber
– angan – angan.
g.
Experientials (kelompok yang suka mencoba hal – hal yang
baru) 7% yang terdiri dari orang – orang yang mengejar kekayaan hidup batiniah
dan menginginkan untuk mengalami langsung apa yang telah ditawarkan dalam hidup
ini.
h.
Societally conscious (kesadaran tinggi terhadap masalah
sosial tinggi) 9% yaitu orang – orang yang mempunyai rasa tanggung jawab tinggi
ingin menyempurnakan kondisi dalam masyarakat.
i.
Integrateds (kepribadian mapan) 2% yaitu orang yang
sepenuhnya mencapai kematangan psikologis, yang mampu mengawinkan element dalam
dirinya dan dari lingkungan sekitarnya.
Klasifikasi itu
berdasarkan gagasan bahwa individu – individu melalui sejumlah tahap
perkembangan. Setiap tahapan mempengaruhi sikap, perilaku, dan kebutuhan
psikologis. Orang melewati tahap dorongan kebutuhan (orang yang berjuang hidup
dan kelompok penderita kearah tahapan yang didorong hal – hal dari luar ingin
serasi dengan lingkungan, ingin melebihi, atau ingin berprestasi). Atau sebuah
tahap hidup yang banyak didorong dari dalam = (kehidupan terpusat pada aku,
menikmati hal – hal baru dan kesadaran kemasyarakatan yang tinggi), dengan
hanya sebagian kecil mencapai tahap dari pribadi yang mapan.
Para pemasar mungkin
mengarahkan merek dagang tertentu secara lebih jelas kepada gaya hidup orang –
orang yang berambisi untuk berprestasi.
Implikasi
Konsep Gaya Hidup di Kemukakan dengan jelas Oleh Boyd dan Levy:
Pemasaran
adalah sebuah proses penyediaan kepada pembelian bagian – bagian daripada
sebuah mosaic yang mungkin terjadi.” Yang berdasarkan hal itu, sebagai seorang
seniman gaya hidupnya sendiri, pembeli dapat mengambil dan memilih untuk
mengembangkan suatu komposisi yang pada suatu waktu yang Nampak terbaik. Para pemasar
yang memikirkan produk mereka menurut cara itu akan berupaya untuk memahami
potensi produk mereka dan hubungannya dengan bagian – bagian lain dari gaya
hidup konsumen. Karena itu, untuk meningkatkan jumlah cara – cara mereka untuk
menyesuaikan secara bermakna produk mereka dengan pola itu.”
SUMBER :
Kotler.Philip.Manajemen
Pemasaran (analisis, perencanaan, implementasi,
pengendalian).Jakarta.1988.PT.GLORA AKSARA PRATAMA.Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar